2) Menggunakan Screencast O Matic
Setelah instalasi Screencast O Matic,aplikasi
dapat langsung digunakan tanpa harus memerlukan registrasi.
Gambar IV‑6Menjalankan Software Screencast-O-Matic
Pilih
tombol Use free versionuntuk ke
tampilan awal Screencas O Matic seperti pada gambar di bawah ini:
Gambar IV‑7Tampilan Awal
Screencast-O-Matic
Objek
|
Nama Objek
|
Keterangan
|
|
Tombol
record
|
Berfungsi untuk mulai merekam dan
membuat video
|
|
Tombol
pause
|
Berfungsi untuk menghentikan
perekaman sementara dan dapat melanjutkan merekam video yang sedang
berlangsung.
|
|
Tombol
suara (sound)
|
Berfungsi untuk mengaktifkan MIC
pada Screencast O Matic. Bila suara sudah masuk indikator suara akan bergerak
maju mundur.
|
|
Tombol
ukuran layar
|
Berfungsi untuk mengatur ukuran
layar pada saat merekam video.
|
|
Tombol
web cam
|
Berfungsi untuk mengaktifkan web
cam yang ada pada komputer/laptop.
|
|
Tombol
restart
|
Berfungsi untuk mengulang proses
merekam video bila merasa video yang direkam sebelumnya kurang memuaskan.
|
|
Tombol
close
|
Berfungsi untuk menutup program
Screencast O Matic sebelum mulai merekam video.
|
|
Tombol
done
|
Berfungsi untuk menutup program
Screencast O Matic setelah proses perekaman selesai.
|
Untuk
memulai proses perekaman presentasi video lakukan langkah-langkah berikut:
a)
Tekan atau klik tombol record kemudian tunggu sampai tulisan di
layar bertuliskan Go. Jangan kuatir
bila gambar dari web cam Anda tidak mucul dalam layar karena secara sistem
gambar dari web cam akan disembunyikan.
Gambar IV‑8Proses
Pengambilan Video dengan Screencast-O-Matic
b)
Mulailah mempresentasikan hasil karya
Anda.
c)
Untuk menghentikan proses rekaman sementara
tekan tombol Pause ikon
, sedangkan untuk mengulang pengambilan video jika
dianggap belum sesuai pilih tombol Restart
ikon
.
d)
Setelah proses rekaman selesai pilih
tombol Done ikon
, Anda akan dihadapkan ke menu penyimpanan file seperti
pada gambar berikut:
Gambar IV‑9Menu pilihan
Simpan File
e)
Untuk melihat hasil rekaman tekan
tombol Playikon
seperti yang ditunjukkan pada kotak merah di atas. Jika
sudah dirasa cukup simpan file sesuai dengan pilihan:
·
Publish to Screencast O Matic : menyimpan file pada web Screencast
O Matic, hasilnya dapat dilihat oleh masyarakat umum dan komputer Anda
terhubung dengan internet.
·
Publish to Youtube : menyimpan file pada server web
Youtube, hasil rekaman dapat dilihat atau ditonton oleh pengguna Youtube.
·
Publish to Video file : menyimpan pada media
penyimpanan lokal, seperti hardisk dan flashdisk.
Jika
anda memilih Publish to video file,
maka akan tampil kotak dialog sebagai berikut:
Gambar IV‑10Menu Pilihan
Simpan File (Publish To Video File)
·
Tentukantipe file dari video (Videotype) yang akan disimpan (MP4, AVI,
FLV dan GIF), disarankan memilih format MP4 untuk hasil yang lebih baik.
·
Tentukan ukuran dari file video (Size) yang akan disimpan. Ukuran file
disesuaikan dengan kebutuhan. Pilihan ukuran yang disediakan adalah Fullsize, HDSize, dan Rescalewidth
(dapat memilih langsung ukuran yang diinginkan dalam pixel), disarankan memilih
ukuran FullSize untuk hasil yang lebih
baik.
·
Berikan catatan seperlunya untuk
hasil rekaman dengan memilih Notes
dan Captions (optional)
·
Pada pilihan menu Options dapat dipilih jika menginginkan
hasil rekaman disimpan dengan menghilangkan teks tambahan, gerakan mouse, suara dari mikrofon dan gambar
dari web cam.
·
Posisi web cam dapat dipindah ataupun diubah ukurannya dengan menekan
gambar segitiga berwarna merah pada kotak web
cam. Bila proses editing sudah
selesai maka dapat menekan tombol “Save
Video” pada pojok kanan bawah dari jendela editing.
·
Pilih nama dan tempat video yang akan
disimpan, misal pada folder My Documents.
Gambar IV‑11File Explorer Tempat Menyimpan File
·
Ketikkan nama file pada file name kemudian tekan tombol save.
·
Proses akan berlangsung tergantung
dari lama merekam dan kemampuan dari komputer.
2. Ukuran
gambar
Ukuran gambar biasanya dikaitkan dengan tujuan
pengambilan gambar, tingkat emosi, situasi dan kodisi objek. Ukuran pengambilan
gambar selalu berkaitan dengan ukuran tubuh manusia. Terdapat bermacam-macam
istilah antara lain pada tabel IV.2berikut.
No
|
Istilah Ukuran Gambar
|
Contoh Gambar
|
1
|
Establishing Shot: shot
pembuka dari suatu adegan yang memperlihatkan tempat dan waktu adegan itu
berlangsung.
|
|
2
|
Extreme Long Shot (ELS):
gambar diambil dari jarak sangat jauh, yang ditonjolkan bukan objek lagi
tetapi latar belakangnya. Dengan demikian dapat diketahui posisi objek
tersebut terhadap lingkungannya.
|
|
3
|
Very Long Shot (VLS): menunjukkan subjek yang
berada di tengah lingkungan sekitarnya. Dalam ukuran VLS ini, lingkungan di
sekitar objek lebih dominan. VLS akan menampilkan panorama yang akan memenuhi
layar.
|
|
4
|
Medium
Long Shot (MLS) : gambar diambil dari jarak yang wajar,
sehingga jika misalnya terdapat 3 objek maka seluruhnya akan terlihat. Bila
objeknya satu orang maka tampak dari kepala sampai lutut.
|
|
5
|
LongShoot (LS) : pengambilan secara
keseluruhan tubuh dari kepala sampai kaki. Gambar diambil dari jarak jauh,
seluruh objek terkena hingga latar belakang objek.
|
|
6
|
Full Shot (FS)
: pengambilan gambar objek secara penuh dari kepala sampai kaki.
|
|
7
|
Medium Long Shot (MLS)
: gambar diambil dari jarak yang wajar, sehingga jika misalnya terdapat 3
objek maka seluruhnya akan terlihat. Bila objeknya satu orang maka tampak
dari kepala sampai lutut.
|
|
7
|
Knee Shot (KS)
: pengambilan gambar objek dari kepala hingga lutut.
|
|
8
|
Wide Angle (sudut lebar) : ukuran
pengambilan gambar yang memasukkan keadaan sekeliling, jadi sudut lebar akan
memberikan pandangan atas keseluruhan keadaan.
|
|
9
|
Mid Shot (MS) : menunjukkan mulai
bagian kepala sampai pinggul. Ukuran MS berfungsi untuk menunjukkan siapa
yang sedang melakukan aksi.
|
|
10
|
Medium Close Up (MCU)
: menunjukkan mulai bagian kepala sampai bahu. Ini merupakan standar
pengambilan gambar dalam wawancara.
|
|
11
|
Close Up (CU)
: gambar diambil dari jarak dekat. Dalam merekam suatu gambar subjek yang
tengah melakukan aksi, maka CU berfungsi untuk memfokuskan sebuah aksi yang tengah dilakukan. Hanya sebagian dari
objek yang terlihat seperti hanya mukanya saja atau sepasang kaki yang
bersepatu baru.
|
|
12
|
Big Close Up (BCU)
: pengambilan gambar wajah yang memenuhi layar penampilan gambar
|
|
13
|
Extreme Close Up (ECU):
pengambilan gambar yang terlihat sangat detail seperti hidung pemain atau
bibir atau ujung tumit dari sepatu.
|
|
14
|
One Shot (1S)
: Pengambilan gambar satu objek.
|
|
15
|
Two Shot (2S)
: pengambilan gambar dua orang.
|
|
15
|
Three Shot (3S)
: pengambilan gambar tiga orang.
|
|
16
|
Group Shot (GS):
pengambilan gambar sekelompok orang.
|
|
3. Gerakan
kamera
Gerakan kamera akan menghasilkan gambar yang berbeda.
Oleh karenanya maka dibedakan dengan istilah-istilah sebagai berikut:
a. PAN atau PANNING,
yaitu pergerakan kamera secara horizontal yaitu gerakan kamera dari kiri ke
kanan (PAN KANAN) atau dari kanan ke kiri (PAN KIRI).
b. TILT atau TILTING, yaitu pergerakan kamera secara
vertikal gerakan kamera dari atas ke bawah (TILT DOWN) atau gerakan
kamera dari bawah ke atas (TILT UP).
c.
TRACK IN, yaitu teknik pengambilan gambar yang
dimulai dengan cara menggerakan kamera mendekati objek.
Hal yang harus diperhatikan pada
pengambilan gambar:
Setiap gerak harus memiliki makna yang
mendukung kelebihan produk.
a.
Kejelian kamera menampilkan bagian
utama dan kelebihan produk atau cara
kerja.
b.
Urutan terjaga kontinuitasnya.
c.
Apabila tidak menggunakan tripod
atau penyangga kamera, hindari penggunaan zoom
in. Sebaiknya kamerawan mendekati objek sebagai pengganti zoom in.
d.
Untuk memfokuskan objek
(mengarahkan kamera pada satu titik objek tertentu) lakukan zoom in, pastikan
objek sudah fokus kemudian zoom out sampai pada posisi kedudukan semula.
Lakukan perekaman gambar.
4. Tata Cahaya
Satu hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan
video adalah pencahayaan. Tata cahaya
dibuat sesederhana mungkin dengan cara selama pengambilan gambar, objek
harus menghadap sumber cahaya utama. Disarankan dengan membuat sumber cahaya
melalui 3 titik.
Teknik tata cahaya tiga titik (Three Pint Lighting) adalah metode
standar yang digunakan dalam media visual seperti video, film dan fotografi.
Ini adalah sistem yang sederhana namun serbaguna yang menjadi dasar tata cahaya.
Teknik ini menggunakan tiga lampu yang
disebut key light , fill light dan back light. Tentu Anda akan membutuhkan tiga lampu untuk
memanfaatkan teknik sepenuhnya. Perhatikan hal – hal sebagai berikut:
●
Jika Anda hanya memiliki satu
lampu, jadikan key light.
●
Jika Anda memiliki 2 lampu, satu
adalah key light dan yang lain adalah
sebagai fill light atau back light.
a.
Key Light
|
b.
Fill Light
|
c.
Back Light
|
5. Tata Suara
Tata
suara adalah bagian penting dari sebuah produk video, untuk melengkapi sebuah
penjelasan sebuah cerita.
Dalam membuat presentasi video adakalanya selain menggunakan suara presenter
sendiri juga menggunakan suara orang lain dalam membacakan narasi dari video
yang ditampilkan.
Voice over adalah narasi tambahan yang berupa suara manusia yang membacakan sebuah
cerita/narasi yang berkaitan dengan video yang dibuat. Hal yang harus
diperhatikan dalam voice over adalah
pemilihan voice over talent atau
orang yang mengisi/menyuarakan voice over.
Hal ini penting karena ini berpengaruh terhadap proses selanjutnya.
Dalam praktiknya, voice over menggunakan perangkat perekam
suara yang sudah cocok dengan komputer, misalnya microphone komputer itu sendiri. Kemudian setelah proses perekaman
suara narrator/voice over talent, dilanjutkan dengan editing suara hasil rekaman tersebut, misalnya dengan pembersihan
noise, menaikkan gain dan lain-lain
sehingga suara bagus dan siap untuk digabungkan dengan gambar.
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam
perekaman suara:
a.
Pastikan peralatan perekaman suara
dalam kondisi baik /tidak rusak yang dapat mengasilkan gangguan suara (noise).
b.
Pastikan indikator level audio
pada kamera bekerja.
c.
Jangan melakukan aktifitas yang
tidak perlu yang dapat menyebabkan suara, hingga menggangu proses perekaman.
Comments
Post a Comment